KATA
PENGANTAR
PATABA
adalah perpustakaan nirlaba yang merupakan sumbangan tak ternilai dari Toer
bersaudara. Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagya Toer dan Soesilo Toer
merintis ruang baca tersebut di tempat kelahirannya, untuk semua masyarakat
Blora, Indonesia dan dunia.
PATABA
yang merupakan akronim dari Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa, memiliki
tekad mengambil peran aktif dalam membangun masyarakat Indonesia. Peran aktif
tersebut adalah mewujudkan cita-cita besar dan mulia : “ Masyarakat Indonesia Membangun adalah Masyarakat Indonesia Membaca
menuju Masyarakat Indonesia Menulis “.
PATABA
saat ini menyediakan ruang baca dengan segala koleksi kepustakaan yang
dimilikinya, diharapkan mampu merangsang minat baca, sehingga di masa depan
akan terbentuk budaya membaca bagi masyarakat Blora khususnya, dan Indonesia
pada umumnya.
PATABA
selain merangsang minat baca, juga merangsang minat menulis untuk mewujudkan
budaya tulis di kalangan masyarakat, khususnya pelajar yang merupakan
tunas-tunas bangsa terdidik di masa depan. Pada awal tahun 2011, PATABA
menyelenggarakan lomba menulis bagi pelajar tingkat kabupaten Blora.
PATABA
nyatanya justru menerima 102 kiriman karya tulis para pelajar dari kota Blora
dan kota-kota lain dari pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Seluruh
pelajar tersebut mendapatkan penghargaan yang sama dari PATABA, atas karya tulis
yang telah dikirimkannya. PATABA akan selalu mencoba memberikan penghargaan
kepada siapa saja yang tergerak nuraninya untuk membaca dan kemudian
mengekspresikan apa-apa yang dibacanya itu dalam bentuk tulisan. Apapun yang
dituliskan, PATABA mendukung pernyataan pemenang Nobel untuk ekonomi Gunnar
Myrdal dari Swedia bahwa sekecil apapun tulisan pasti memiliki manfaat. Tinggal,
kita mampu atau tidak untuk menggali guna dan manfaat tulisan itu.
PATABA,
berangkat dari keyakinan tersebut bermaksud mendokumentasikan karya tulis yang
masuk sebagai dalam bentuk buku. Dari banyak karya tulis tersebut, dipilih
beberapa judul, yang akan dibukukan secara berseri. Buku seri kedua ini diambil
karya tulis para pelajar yang dikirim dari pulau Sumatera, Jawa, Bali dan
Sulawesi untuk mendekati representasi Karya Anak Semua Bangsa. Bagi pelajar yang
tulisannya dimuat, jadikan sebagai kebanggaan dan motivasi untuk memacu menulis
lebih banyak dan lebih baik lagi.
PATABA
mencoba mempublikasikan karya-karya mereka. Memang tidak semua dapat
dipublikasikan. Bukan karena jelek, namun memberikan kesempatan bagi yang belum
dipublikasikan untuk menulis lebih giat dan lebih baik lagi. Kumpulan tulisan tersebut berjudul “ Karya Tulis
Terpilih Karya Anak Semua Bangsa “ yang akan
dibuat menjadi lima seri.
PATABA
sebatas membuat titik awal, sedangkan garis dan bangun menuju cita-cita
mewujudkan budaya baca-tulis, akan tergantung dari semua elemen masyarakat yang
cinta membaca dan menulis.
PATABA
mengajak memulakannya dari kota tercinta Blora. Dari tanah Blora telah lahir
penulis besar yang diakui dunia. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap pendapat
Prof. Teeuw, kritikus sastra Indonesia dari Belanda yang menyatakan bahwa dalam
seabad belum tentu lahir pengarang sekaliber Pramoedya Ananta Toer. PATABA berpendapat
dan yakin sepenuhnya bahwa di masa depan akan lahir penulis-penulis baru yang
mampu menyamai bahkan melebihi penulis tersebut, tanpa harus menunggu sampai
seratus tahun.
PATABA
ada di Blora, untuk Indonesia dan dunia.
Blora,
September 2011
Soesilo
Toer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar