PATABA
TERBITKAN BUKU
KARYA
ANAK SEMUA BANGSA
PATABA
adalah perpustakaan nirlaba yang merupakan sumbangan tak ternilai dari Toer
bersaudara. Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagya Toer dan Soesilo Toer
merintis ruang baca tersebut di tempat kelahirannya, untuk semua masyarakat
Blora, Indonesia dan dunia. PATABA akronim dari Pramoedya Ananta Toer Anak
Semua Bangsa, memiliki tekad mengambil peran aktif dalam membangun masyarakat
Indonesia. Peran aktif tersebut adalah mewujudkan cita-cita besar dan mulia : “
Masyarakat Indonesia Membangun adalah Masyarakat Indonesia Membaca menuju
Masyarakat Indonesia Menulis “.
Saat
ini, perpustakaan yang berada di Jl. Sumbawa 40 Jetis Blora itu, menyediakan
ruang baca didukung dengan koleksi 3.000 lebih buku yang dimilikinya. Diharapkan
dengan adanya perpustakaan tersebut, dapat merangsang minat baca, sehingga di
masa depan akan terbentuk budaya membaca bagi masyarakat Blora khususnya, dan
Indonesia pada umumnya. Selain merangsang minat baca, PATABA juga berusaha merangsang
minat menulis untuk mewujudkan budaya tulis di kalangan masyarakat, khususnya
pelajar yang merupakan tunas bangsa terdidik di masa depan.
Doktor
Soesilo Toer, selaku penanggung jawab PATABA, pada awal tahun 2011
menyelenggarakan lomba menulis bagi pelajar tingkat kabupaten Blora. Kenyataanya
justru menerima 100 lebih kiriman karya tulis para pelajar dari kota Blora dan
kota-kota lain dari pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Seluruh pelajar tersebut mendapatkan penghargaan yang sama, atas karya tulis
yang telah dikirimkannya. Dalam kaitan ini, dia mendukung pernyataan pemenang
Nobel untuk ekonomi Gunnar Myrdal dari Swedia bahwa sekecil apapun tulisan
pasti memiliki manfaat.
Berdasarakan
keyakinan tersebut, Soesilo Toer kemudian mendokumentasikan karya tulis yang
masuk sebagai Karya Anak Semua Bangsa, dalam bentuk buku. Dari banyak karya
tulis tersebut, telah dipilih beberapa judul, yang nantinya akan dibukukan
secara berseri. Buku seri pertama yang disunting oleh Soesilo Toer dan Hermawan
Widodo telah diterbitkan oleh PATABA Press. Harapannya bahwa pelajar yang
tulisannya dimuat dalam buku ini, menjadikan kebanggaan dan motivasi untuk
memacu menulis lebih banyak dan lebih baik lagi
Doktor
Soesilo Toer, kurang sependapat dengan Prof. Teeuw, kritikus sastra Indonesia
dari Belanda yang menyatakan bahwa dalam seabad belum tentu lahir pengarang
sekaliber Pramoedya Ananta Toer. Dia justru yakin di masa depan akan lahir
penulis-penulis baru yang mampu menyamai bahkan melebihi penulis tersebut, tanpa
harus menunggu sampai seratus tahun. Menurutnya PATABA baru sebatas mampu membuat
titik awal, sedangkan garis dan bangun menuju cita-cita mewujudkan budaya
baca-tulis, akan tergantung dari semua elemen masyarakat yang cinta membaca dan
menulis. (Wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar