Sabtu, 30 Mei 2015

KILAS SEKEJAP TENTANG SEJARAH ISLAM







Abstraksi Kilas Sekejap tentang Sejarah Islam


 


Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang segala puji kepunyaan Allah Tuhan Semesta Alam saya mengawali tulisan ini, dengan harapan mendapatkan petunjuk, bimbingan serta perlindungan-Nya.


Kata “sejarah” baik bahasa Jawa maupun bahasa Indonesia sama. Untuk Mbah Midi, ketua/sesepuh warga “Sikep” dari Desa Sambongrejo Kecamatan Sambong, Blora memberi uraian/makna sejarah = sejane arah.


Dari buku Negarakretagama  Prof. DR. Slamet Mulyana (1979) pada halaman 273, baris ke 11-17 menyebutkan:


 


Lepas dari segala kekurangan sebagai watak kepujasastraan Negarakretagama adalah sumber sejarah tentang Singosari dan Majapahit yang sampai sekarang tidak ada taranya. Ini tidak berarti bahwa kita harus percaya sepenuhnya kepada segala uraiannya. Untuk memperoleh kebenaran sejarah uraiannya perlu dicek dengan prasasti, peninggalan-peninggalan sejarah dari sumber sejarah lainnya, sepanjang ada kemungkinan.


 


Dalam buku Manusia dengan Atoomnya, 1958. Dokter R. Paryana Suryadipura (Kepala RSUP. Semarang) pada halaman 109, pada baris ke 9 (di bawah kata pendahuluan) – 17 menyebutkan:


 


Baik golongan penganut Darwin, maupun para dogmatici mengabdi pada kesalahan. Kesalahan para penganut Darwin terletak di dalam kekurangan alat-alat pembuktiannya. Alat-alat pembuktiannya tidak hanya berupa hasil konkrit (dari pada palaeontologi), melainkan juga pengetahuan sedalam-dalamnya tentang hubungan antara tiga tingkatan Ilmu Alam: physica, atoom physica, dan metaphysica oleh para ahli ilmu evolusi belum cukup diinsafi bahwa atoom physica itulah yang akan menjadi jembatan yang menghubungkan physica dengan metaphysica dan memberi jalan ke arah hakekat.


 


Pada halaman 205, baris ke 22-29 menyebutkan:


 


Di dalam jaman modern, manusia mengenal dirinya sendiri dari ilmu pengetahuan dan emosi-emosinya, yang mengatasi dirinya sendiri seperti telepathi Clair-Voyance, pendek kata, peristiwa-peristiwa pada dirinya yang tidak dapat diterangkan dengan akal.


Metaphysica ialah pengetahuan yang sedikit mengenai Yang Mutlak atau Tuhan dan hakekat tiap-tiap sesuatu, akan tetapi tumbuh lebih cepat ke arah pengetahuan tentang diri manusia sendiri, hal itu telah dicita-citakan oleh Socrates.


 


Pada halaman 205, baris ke 33-36


 


Ken U-zelf atau mengenal diri sendiri merupakan semboyan yang tertulis di gerbang kuil di Delphi, tempat orakel, yang dipersembahkan kepada Appolo dan sangat ternama di jaman kuno di negeri Yunani.


 


Di era orde lama ada ungkapan bahasa Jawa, namun pada masa era reformasi sudah jarang sekali terdengar, Megurua ing pana raga dengan tangan kanan diangkat di atas kepala, hanya jari telunjuk yang mengarah ke atas, 4 jari lain ke bawah dan samping untuk ibu jari. Pana = cetha/jelas, raga = jasmani. Artinya bila kita sudah mengenal indera keenam, maka segala sesuatu yang akan terjadi pada diri sendiri kita diberi “kode” sebelum ada kejadian. Mungkin dalam kalimat lain mengatakan: Aja jumangkah saderenge dijangka kurang lebihnya dalam bahasa Indonesia; Jangan berbuat/bergerak sebelum ada suara hati. Dalam hal ini orang Jawa telah menetapkan bahwa dalam berhitung dari angka satu sampai lima, masih ada basa Krama. Namun setelah angka 6-9 tidak ada basa Krama, tetap Ngoko. Dan untuk 10 (sepuluh) berbentuk bulatan yang disebut Das atau dasa. Ada juga yang menyebutnya bulatan (ring) dengan tiada berawal dan berakhir/temu gelang.


 


Pada halaman 206, baris 1 – 8


 


Mengenal diri sendiri ialah mengenal perangai diri sendiri, ini berarti menentukan sikap bagaimana kita dapat berbuat benar. Metaphysica ialah filsafat mengenai diri sendiri dan sebagian besar mengenal kelanjutan pikiran yang cerdas tentang soal-soal hidup. Dalam hadits dinyatakan bahwa; ”Barang siapa yang mengenal Tuhan akan mengenal badannya sendiri. Barang siapa yang mengenal badannya sendiri, pasti akan mengenal Tuhan”. Kenalilah diri sendiri!


 


Pada halaman 314, baris 6 – 11, menyebutkan:


 


Nabi Muhammad SAW pada waktu menyambut sahabat-sahabatnya yang baru datang dari peperangan bersabda, “Kamu sekalian berbahagia banar-benar, karena baru datang dari peperangan kecil kemudian maju ke peperangan besar. Dengan demikian kamu menekan hawa nafsu sendiri. Tidak ada kemenangan yang lebih besar selain dari pada kemenangan atas nafsu-nafsu sendiri.”


 


Seandainya ilmu kimia itu identik dengan atoom physica maka, pengetahuan saya hanya ada dua orang Muslim yang menjadi tokoh/ahli pada bidang atoom physica dengan data dari buku:


 


  1. Fiqih Lima Mazhab (Ja’fari, Hanafi, Maliki, Syafii, Hambali) Edisi lengkap: Muhammad Jawad Mugniyah, pada halaman XXIII, baris 9 – 14 menyebutkan:


 


Ja’far Ash Shadiq adalah seorang ulama besar dalam banyak bidang ilmu seperti  ilmu filsafat, tasawuf, fiqih, kimia, dan ilmu kedokteran. Beliau adalah Imam yang ke 6 dari 12 imam dalam mazhab Syiah Imamiyah. Di kalangan sufi beliau adalah guru dan syaikh yang besar dan di kalangan ahli kimia belaiau dianggap sebagai pelopor ilmu kimia.


 


  1. Dialog masalah Ketuhanan Yesus K.H. Bahaudin Mudhary. Pada halaman sampul/kulit belakang, sebelah kanan baris ke 12-25, menyebutkan:


 


Guru SMA Adirasa Sumenep, mengajar bahasa Jerman dan Prancis di SMA Negeri Sumenep pada tahun 1960-1965. Kepala Sekolah SMA Pesantren Sumenep. Dosen Agama Islam pada Ec. IKIP Negeri Sumenep pada tahun 1967-1973 dan di tahun enam puluhan mendirikan Akademi Metaphysica. Pernah menjabat Kepala Kantor Departemen Agama Sumenep, Ketua GUPPI Prop. Jatim, salah satu seorang Ketua Majelis Ulama Prop. Jatim dan anggota DPRD Tingkat I Jatim. Sebagai ahli metaphysica.


 


Pada halaman: 76-77 dari buku Dialog Masalah Ketuhanan Yesus:


 


Dapat kita baca beberapa kata-kata (bahasa Arab) dari ayat Al Qur’an diterjemahkan dalam bahasa Latin nama-nama atoom. Namun sayang, banyak sarjana, penulis buku Islam pada masa kini belum mengenalnya. Walaupun kejadian tersebut sudah berusia 30 tahun (Maret 1970). Dengan demikian maka saya punya anggapan bahwa bapak K.H. Bahaudin Mudhary satu-satunya orang Muslim Indonesia yang memiliki kemampuan seperti itu.


 


Pada halaman sampul/kulit buku pada bagian belakang di sebelah kiri menyebutkan antara lain:


 


Meskipun ia hanya sempat menamatkan Kweek School Muhammadiyah Yogyakarta tahun 1940. Tokoh ulama Jawa Timur yang berpandangan luas ini, menimba ilmu dengan menekuni buku-buku baik yang berbahasa Indonesia, Arab, Inggris, Jerman, Belanda, dan Prancis terutama yang banyak kaitannya dengan filsafat dan masalah kerohanian. Ia juga terampil memainkan hampir seluruh alat musik, mulai yang dipetik, gesek, tiup sampai pada tuts piano.


 


  1. Membongkar Manipulasi Sejarah Kontroversi Pelaku dan Peristiwa, Asvi Warman Adam Cet. I Februari 2009, Cet. Ke V. April 2009. Pada judul Soekarno Menggugat, dalam halaman 32, baris ke 10-20 dan halaman 33, pada baris ke 1-31, menyebutkan:


 


Kumpulan naskah ini diawali pidato 30 September 1965 malam (di depan Musyawarah Nasional Teknik di Istora Senayan Jakarta) dan diakhiri pidato 15 Februari 1967 (pelantikan beberapa Duta Besar RI). Pidato-pidato Bung Karno selama 2 tahun itu amat berharga sebagai sumber sejarah. Ia mengungkapkan aneka hal yang ditutupi bahkan diputar balikkan selama Orde Baru. Dari pidato itu juga tergambar betapa sengitnya peralihan kekuasaan dari Soekarno kepada Soeharto. Di pihak lain, terlihat pada kegetiran seorang Presiden yang ucapannya tidak didengar bahkan diplintir. Soekarno marah, ia memaki-maki dalam bahasa Belanda.


 


Konteks Pidato.


Periode 1965-1967 dapat dilihat sebagai masa peralihan kekuasaan dari Soekarno kepada Soeharto dalam versi pemerintah, masa ini dilakukan sebagai era konsolidasi kekuatan pendukung Orde Baru (tentara, mahasiswa, dan rakyat) untuk membasmi PKI sampai ke akarnya serta pembersihan para pendukung Soekarno. Mulai tahun 1998 di Tanah Air dikenal beberapa versi sejarah yang berbeda. Selain menonjolkan keterlibatan CIA juga muncul tudingan terhadap Soeharto dalam ”kudeta merangkak” yaitu rangkaian tindakan dari awal Oktober 1965 sampai keluarnya Supersemar (Surat Perintah 11 Maret 1966) dan ditetapkannya Soeharto sebagai Pejabat Presiden tahun 1967. ”Kedeta merangkak” terdiri dari beberapa versi (Saskia Wieringa, Peter Dale Scott, dan Subandrio) dan beberapa tahap.


 


Substansi Pidato.


Setelah peristiwa G30S, Soekarno berusaha mengendalikan keadaan melalui pidato-pidatonya. Saya Komandokan kepada segenap aparat negara untuk selalu membina persatuan dan kesatuan seluruh kekuatan progresif revolusioner. Dua, menyingkirkan jauh-jauh tindakan-tindakan distruktif seperti rasialisme, pembakaran-pembakaran, dan perusakan-perusakan. Tiga, menyingkirkan jauh-jauh fitnahan dan tindakan-tindakan atas dasar perasaan balas dendam.


 


Pada halaman 34, baris ke 15-33. Halaman 35, baris ke 1-16 menyebutkan:


 


Pada kesempatan yang sama Soekarno menegaskan; ”Saya yang ditunjuk MPRS menjadi Panglima Besar Revolusi terus terang bukan Soebandrio, bukan Leimena, bukan engkau Soeharto, bukan engkau Soeharto, dan seterusnya (berbeda dengan nama tokoh lain, Soeharto disebut dua kali dan secara berturut-turut). Mengapa Soekarno tidak mau membubarkan PKI, padahal ini alasan kelompok Soeharto menjatuhkannya dari Presiden. Karena dia konsisten dengan pandangan sejak tahun 1925 tentang “Nas” (Nasionalisme), “A” (Agama) dan “Kom” (Komunisme). Dalam pidato ia menegaskan yang dimaksudkan dengan “kom” bukanlah komunisme atau yang lebih tepat Sosialisme. Meskipun demikian Soekarno bersaksi; ”saya bukan komunis”. Bung Karno juga mengungkapkan keterlibatan pihak asing yang memberi orang Indonesia uang Rp. 150 juta guna mengembangkan the free world ideology. Ia berseru di depan diplomat asing di Jakarta. Ambasador jangan subversi.


Tanggal 12 Desember 1965 ketika berpidato dalam rangka ulang tahun Kantor Berita Antara di Bogor, Presiden mengatakan tidak ada kemaluan yang dipotong dalam peristiwa Lubang Buaya. Demikian pula tidak ada mata yang dicungkil seperti yang ditulis pers. Peristiwa pembantaian di Jawa Timur diungkapkan Soekarno dalam pidato di depan HMI di Bogor 18 Desember 1965 Soekarno mengatakan dengan sadis, bahkan tidak berani menguburkan korban. Awas kalau kau berani ngrumat jenazah, engkau akan dibunuh. Jenazah itu di-kleler-kan saja di bawah pohon di pinggir sungai, dilempar bagai bangkai anjing yang sudah mati.


 


Halaman 36, pada baris ke 21-31 dan halaman 37, baris ke 1-18:


 


Meski masih berpidato dalam berbagai kesempatan, pernyataan Bung Karno tidak disiarkan oleh koran-koran. Bila Ben Anderson di Jurnal Indonesia terbitan Cornell mengungkapkan hasil visum et repertum dokter bahwa kemaluan jenderal tidak disilet dalam pembunuhan di Lubang Buaya 1 Oktober 1965. Jauh sebelumnya Soekarno dengan lantang menyatakan, 100 silet dibagikan untuk menyilet kemaluan itu tidak masuk akal. Dalam pidatonya terdengar keluhan. Misalnya, di Departeman P dan K orang-orang yang mendukung Bung Karno dinonaktifkan. Sebetulnya seberapa drastiskah merosotnya kekuasaan yang dipegangnya?


Presiden Soekarno masih sempat melantik taruna AURI dan berpidato dalam peringatan 20 tahun KKO. Paling sedikit Angkatan Udara, Marinir, dan sebagian tentara Kodam Brawijaya masih setia kepada Bung Karno. Tetapi kenapa ia hanya sekedar berseru ”Jangan gontok-gontokan antar angkatan bersenjata”. Kenapa ia tidak memerintahkan tentara yang loyal kepadanya untuk melawan pihak yang ingin menjatuhkannya?


Soekarno tidak ingin terjadi pertumpahan darah sesama bangsa. Dalam skala tertentu, yang tidak diharapkan Bung Karno itu terjadi setelah ia meninggal. Demikian pula yang kita lihat di Aceh. Sebuah wilayah yang pada tahun 1945 para ulamanya menyerukan rakyat mereka untuk berdiri di belakang Bung Karno. Dari kata Aceh sebaiknya kita ingat sebutan wilayah ini: ”Serambi Mekah”.


 


Mari kita kembali pada Surat Perintah Sebelas Maret 1966, halaman IV, saya kaitkan dengan buku:


 


  1. Memoar Oei Tjoe Tat Pembantu Presiden Soekarno Halaman 206, pada baris ke 18-25.


 


Mendadak Brigjen Sabur, Komandan Cakrabirawa, muncul dan mendekati Presiden, membisikkan sesuatu, yang tentu terdengar juga oleh tiga orang dari presidium yang duduk di samping-menyampingnya. Bung Karno langsung berdiri. Tanpa mengucapkan sepatah kata meninggalkan ruang sidang. Dr. Soebandrio dan Chaerul Saleh mengikutinya dari belakang. Sidang selanjutnya dipimpin Waperdam II Dr. Leimena. Singkat saja kata-kata yang diucapkan, “Hari ini sidang saya akhiri. Rapat ditutup!”


 


  1. Pangreh Praja 1920-1945 Rosihan Anwar Pada halaman XI (Kata Pengantar) dalam baris ke 14-15, ada yang menyebutkan:


 


Bahwa setiap orang yang diperkirakan punya pendapatan harus membayar pajak pendapatan tiap tahun kendati jumlahnya sedikit sekali, yakni 1,2 sampai 3 gulden setahun.


Karena itu diciptakan juga kebutuhan baru. Orang lebih bergiat untuk memperoleh lebih banyak uang, membeli barang-barang baru.


 


Pada halaman 8, pada baris ke 9-4 dari bawah:


 


  • Keinginan untuk memperoleh gambaran yang lebih cermat mengenai keluasan dan kekuatan dunia Islam.
  • Kemungkinan untuk memperoleh sekutu Kristen dalam perjuangan melawan Islam.
  • Keinginan untuk menyebarkan agama Kristen dan menyelamatkan jiwa manusia dengan mengkristenkannya.


 


Pada halaman 9, baris ke 20-23


 


Penggerak terkuat adalah kepentingan ilmiah dan propaganda agama, yang akhirnya menyebabkan mereka menemukan negeri yang kaya akan emas dan rempah-rempah itu adalah dorongan kerohanian semata (Pirenne 1948 : 437)


 


Dari empat hal yang saya sajikan tersebut di atas, mari kita baca Terjemahan dan Tafsir Al Qur’an Bachtiar Surin pada QS. 2 (Al Baqarah): 120 dan QS. 5 (Al Maidah): 14 dan 15.


Dalam QS. 2: 120 menyebutkan kebencian orang-orang Yahudi dan Nasrani terhadap orang-orang Islam:


 


“Sebelum engkau turut menjadi penganut agamanya”


 


Dalam QS. 5: 14:


 


“Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat”


 


Sementara pada QS. 5: 15 menyebutkan banyaknya ayat-ayat dari Kitab Injil yang dibelokkan sehingga tidak sesuai dengan ajaran Islam dalam Ke-Esaan Tuhan, kelahiran Yesus/nabi Isa, penyaliban Yesus.


 


Injil Barnabas jadi buku yang dilarang untuk dibaca. Untuk lebih jelasnya anda dapat membaca data dari buku-buku dan VCD dari tokoh idola saya K.H. Bahaudin Mudhary dan mantan kafir Hj. Irena Handono.


Mari kita kembali pada ”penjajahan” sesuai dengan sajian nomor 4, maka uraian ini pun sangat bertentangan ajaran Kristen sendiri yaitu Injil Matius pasal 15 ayat 24.


 


Maka jawab Yesus katanya, “Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain hanya kepada segala domba yang tersesat di antara Bani Israil.”


 


Injil Mathius, pasal 27 ayat 46 pada kalimat,”Eli Eli Lama Sabachtani” yang artinya, ”Ya Tuhanku Ya Tuhanku, apakah sebabnya Engkau meninggalkan aku”. Seandainya Yesus itu Tuhan yang dapat menghapus/menebus dosa manusia sesuai dengan Mateus, pasal 15 ayat 24 maka menurut pemikiran saya, ya khusus dosa-dosa orang-orang Israil saja. Walaupun orang Kristen selain Israil juga tidak ditebusnya. Maka saya hanya yakin kepada QS. 4 (An Nisa): 157 pada kalimat:


 


”Sebenarnya mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang lain yang diserupakan dengan Isa menurut penglihatan mereka”


 


Dengan demikian maka sudah sepantasnya bila orang yang disalib meneriakkan kalimat, ”Eli Eli Lama Sabachtani.” Dari buku, Dialog Masalah Ketuhanan Yesus, kita menemukan beberapa ayat yang menyatakan bahwa dalam ajaran Kristen, Tuhan juga bersifat ”Esa” yaitu: (di antaranya)


 


  1. Injil Matius pasal 26 ayat 38 pada kalimat:


Hatiku amat sangat berduka cita, hampir mati rasaku, tinggalah kamu di sini dan berjagalah besertaku1


  1. Injil Lukas pasal 2 ayat 11 pada kalimat:


Sebab pada hari itu sudah lahir bagimu juru selamat yaitu Yesus Kristus itu Tuhan itu di dalam negeri Daud


Mengapa Tuhan dilahirkan oleh Bunda Maria? Atau komentar saya saja!


  1. Injil Yohanes pasal 5 ayat 11, pada kalimat:


Maka aku tidak boleh berbuat sesuatu apa dari mauku sendiri


  1. Injil Yohanes pasal 12 ayat 45, pada kalimat:
    Dan barang siapa yang melihat aku, dia sama Dia yang mengutus aku
  2. Markus pasal 12 ayat 29
    Maka jawab Yesus kepadanya, hukum yang tertua ialah Dengarlah olehmu hai Israil! Adapun Allah Tuhan kita ialah Tuhan Yang Esa
  3. Ulangan pasal 6 ayat 4
    Dengarlah olehmu hai Israil, sesungguhnya Hua itu Allah kita. Hua itu Esa adanya
  4. Yahya pasal 17 ayat 29
    Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau Allah Yang Esa dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu
  5. Markus pasal 13 ayat 31,32
    Sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataanku kekal, tetapi akan harinya atau ketika-nya itu tiada diketahui oleh seorang jua pun. Baik segala malaikat yang di surgapun tidak atau anak itupun, hanyalah Bapa saja
  6. Samuel pasal 7 ayat 7 ayat 23
    Maka sebab itu besarlah Engkau ya Tuhan Allah karena tiada yang dapat disamakan dengan Dikau dan tiada Allah melainkan Engkau sekedar yang telah kami dengar (dengan) telinga kami
  7. Ulangan pasal 4 ayat 39


Maka sekarang ketahuilah olehmu dan perhatikanlah ini baik-baik, bahwa Tuhan itulah Allah baik di langit yang di atas baik bumi yang di bawah dan kecuali Dia tiada yang lain lagi


  1. Ulangan pasal 4 ayat 35


Maka kepadanyalah ia ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itu Allah kecuali Dia tiada yang lain lagi.


 


Untuk selanjutnya mari kita simak beberapa ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan ajaran Kristen/Isa putera Maryam, QS. 5 (Al-Maidah):


 


72 pada kalimat:


 


“Betul-betul kafir orang yang menyatakan, ”Bahwasanya Allah itu ialah Isa Al Masih putera Maryam, sedangkan Al Masih sendiri mengatakan, ”Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku2 dan Tuhan kalian!”


 


73 pada kalimat:


 


“Betul-betul kafir orang yang mengatakan ”Bahwasanya Allah oknum ketiga dari trinitas” padahal tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Maha Esa”


 


74 pada kalimat:


 


“Al Masih putera Maryam itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sama saja dengan Rasul-rasul yang pernah ada sebelumnya, ---”


 


Demikian beberapa ayat dari Injil dan Al Qur’an yang dapat saya sajikan dan yang saya anggap memiliki hubungan saling menguatkan kebenaran bahwa Allah itu Maha Esa.


Untuk selanjutnya mari kita simak halaman 8-16 dari buku Bunga Rampai dari Negeri Kanguru (Prof. Dr. Deliar Noor. Cet 1 September 1981 )


 


Ada pada seorang guru besar masalah Timur Tengah dari Universitas Melbourne, Profesor J. Bowman, yang membicarakan betapa agama Kristen berhutang kepada Iran dan Mesir, dalam pengertian bahwa banyak ajaran Kristen yang dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Iran Kuno dan Mesir Kuno. Malahan, ia membuktikan bahwa ajaran trinity (tiga satu) pada agama Kristen banyak diambil dari agama Mesir Kuno. Tidak berarti bahwa ia menganut ajaran Islam yang bersifat bersih dan fitrah, tetapi kebebasan mimbar memungkinkan ia membicarakan ketidakaslian ajaran Kristen. Baik Mac Laurin maupun Profesor Bowman memang bukan penganut agama Islam.


 


Mari kita kembali pada buku Pangreh Praja 1920-1945, Rosihan Anwar, halaman 9, pada baris ke 20-23, dalam kalimat terakhir:


 


...menemukan negeri yang kaya akan emas dan rempah-rempah itu adalah dorongan kerohanian semata.


 


Kalimat tersebut mari kita bandingkan dengan buku Dengan Semangat Berkobar, Hans van Miert pada halaman 281, pada baris ke 22-29 menyebutkan:


 


Dalam tinjauannya Abdoel Rivai sudah menunjukkan nada kecewa. Ia memandang kemenangan besar PEB sebagai tampilnya ”kolonialisme kapitalis” arus bawah tanah yang sangat kuat ini masih menentukan kebijakan gubernemen dan mengubur ”politik (etis) resmi yang vokal”.


 


Sepuluh perintah Allah dalam ajaran Kristen ada bukanlah untuk kolonialisme kapitalisme. (HV. GZ (21) 13 Juni 1921: 34 )


Catatan: Menurut ajaran yang saya terima ketika di SMP Katolik Blora, Romo Reijn Sooper menyebutkan bahwa Sepuluh Perintah Allah tersebut dapat diringkas menjadi 2 kalimat:


 


  1. Hormatilah Allah Tuhanmu melebihi segala sesuatu.
  2. Cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri!


 


Kalimat yang kedua ini, ”sesamamu” adalah sesama manusia. Dalam hal ini dapat kita simak QS. 18: 7. Bila kita simak dalam buku Manusia dengan Atoomnya terdapat pada halaman 202, baris ke 31-34 menyebutkan:


 


Suatu kebohongan besar, apabila suatu aliran materialisme mengatakan bahwa umat manusia harus dijamin kehidupan materialisme lebih dahulu, untuk dapat memperoleh kehidupan spiritualnya.


 


Mari kita kembali pada potongan kalimat:


 


...menentukan kebijakan gubernemen dan mengubur ”politik (etis) resmi yang vokal” (Hans van Miert: 81, baris ke 29)


 


Dan dari sini kita mencari tahu tokoh/pejabat penasehat urusan pribumi dan Arab dan dari Raad van Nederlands Indie (Dewan Hindia Belanda) G.A.J. Hazeu. Dia adalah satu-satunya ilmuwan Belanda yang berhasil mengadakan penyelidikan asal-usul wayang di Jawa. Dia mematahkan teori-teori sarjana-sarjana yang lain. Namun demikian hasil karyanya tidak tercatat/dipublikasikan oleh pemerintah Belanda. Untung Bapak Mangkudimedja yang membukukan hasil ceramahnya. Menurut pendapat saya, G.A.J. Hazeu bersusah payah menyelidiki wayang karena tertarik pada pameran besar-besaran ukiran Jepara pada buku  Elisabeth Keesing, Betapa Besar Pun Sebuah Sangkar, Hidup Suratan dari Karya Kartini. Pada halaman 13, baris ke 28-34, menyebutkan:


 


Tahun 1898 Kartini dan para pengukir mendapat tugas membuatkan hadiah dari pulau Jawa untuk Puteri Wilhelmina waktu beliau dinobatkan sebagai ratu. Tahun itu juga diadakan pameran besar-besaran di Amsterdam hingga ukiran Jepara menjadi terkenal dan harum namanya secara Internasional. Dan semua ini terjadi berkat seorang dara 19 tahun.


 


Pada halaman 14, baris ke 4-6, menyebutkan,


 


Sedangkan peminat Eropa justru menginginkan ukiran wayang untuk sekesel3, lemari, meja, dan kotak yang dipesan.


 


Selanjutnya mari kita simak buku Dengan Semangat Berkobar Hans van Miert halaman 207, pada baris ke 13-4 dari bawah menyebutkan:


 


Karena keadaan perang, mulai tahun 1915 pemasukan beras itu tersendat, di tanah-tanah jajahan Inggris dan Prancis diberlakukan larangan ekspor sebab kebutuhan beras di dalam negeri sendiri tidak dapat dipenuhi. Di Singapura pembelian beras dapat dilakukan, tetapi secara sangat terbatas. Masalah menjadi semakin mendesak, karena pada tahun 1918, angin Muzon tidak membawa hujan sebanyak biasanya, hingga panen di banyak tempat mengalami kegagalan. Lagi pula, waktu itu berjangkit flu Spanyol, karena sakit dan lemah badannya, penduduk sering tidak mampu menggarap sawahnya.


 


Kita kaitkan dengan halaman 235, baris ke 13-27 menyebutkan:


 


Residen De Stuers sendiri pada 7 Juli pergi ke rumah Haji Hasan bersama Asisten Residen Bupati dan sepasukan polisi dengan maksud menahan haji yang memberontak itu. Pasukan tentara berangkat juga ke desa itu. Perundingan mengalami kegagalan. Hasan dan para pengikutnya menarik diri ke dalam rumah. Pintu-pintu dan jendela-jendela mereka tutup. Dari dalam rumah itu menggema doa pekik menentang tembakan salvo ke atap yang diberikan untuk peringatan dijawab dengan cemoohan. Ini bukti bahwa peluru tidak dapat melukai mereka. Kini dua tembakan salvo dilepaskan ke rumah. Terdengarlah teriakan-teriakan minta ampun dan sesudah itu pintu didobrak dan orang-orang itu dihalau keluar. Hasan diketemukan tewas. Sebuah peluru menembus jimat yang diikatkan ke dahinya. Tiga mayat lagi diketemukan tergeletak di rumah itu dan dua orang yang terluka meninggal kemudian.


 


Pada halaman 248, pada baris 4-1 dari bawah, halaman 249, pada baris 1-16, menyebutkan:


 


Van der Jagt, seperti dulu menyatakan sedih dengan terbunuhnya rekan-rekannya dan berang terhadap Sarekat Islam dan Hazeu. Ia berang terhadap mentalitas Sok etis dan hiper etis yang masih ada di kalangan Belanda tertentu, tidak kurang pula di kalangan gubernemen (HV. GZ (1) 22-11-1919: 84-85). Tjokroaminoto dengan cara yang sangat mengesankan membela Sarekat Islam, ia menggaris bawahi hasil penyelidikan Hazeu dan menyebut Bupati Garut ”secara moral merupakan orang yang paling bersalah dalam permainan berdarah ini”. Penduduk desa dalam jumlah besar diancam, disekap, dirantai, dan disiksa oleh para amtenar pribumi dan mantri polisi untuk memperoleh kesaksian yang membenarkan dan memang berhasil. Banyak saksi memberikan kesaksian di bawah sumpah kepada P.W. Filet, kepala pegawai kehakiman yang ditugaskan melakukan penyelidikan terhadap perkara Garut itu. Cerita-cerita yang belum diuji kebenarannya beredar tentang salah sseorang algojo Garut yang dari seorang yang tidak bersalah meminta anak gadisnya agar orang yang tak bersalah itu dapat dibebaskan. Satu orang lain diikatkan pada seekor anjing dan dihinakan di hadapan penduduk desa.


 


 


Pada halaman : 253, pada baris ke 14-29, menyebutkan:


 


Residen Stuers mendapat celaan dari Van Limburg Stirum pada bulan Januari 1920, karena adanya nada tak sopan mengenai Hazeu dalam surat-surat dinasnya. Bupati Garut kehilangan jabatannya juga untuk Hazeu yang merupakan orang kepercayaan banyak kaum nasionalis, perkara itu menjadi drama. Ia tidak mendapatkan dukungan dan penghargaan yang cukup dari kalangan pemerintah terhadap hasil penyelidikannya Gubernemen tetap secara terbuka mendukung kesimpulan-kesimpulan komisi De Roo de la Faille, sebab walau terpukul hebat, pemerintah di Priangan tidak boleh terus digerogoti. Masalah ini menjadi titik menentukan dalam hidupnya. Bulan Maret 1920 ia meninggalkan Hindia, dan tidak sangsi lagi dalam keadaan kecewa berat. Walau di negeri Belanda pekerjaan yang bagus sudah menantinya, yaitu menjadi guru besar bahasa Jawa di Leiden.


 


Desa Cikendel, termasuk Kecamatan (Onder Distrik) Nangkapait, Kawedanan (Distrik) Cibatu, Kabupaten Garut. Mungkinkah peristiwa 7 Juli 1919, tersebut di atas dapat dikaitkan berita Radio Australia tentang tinjauan pers Indonesia yang menyebutkan bahwa Indonesia tidak memberikan kebebasan beribadah bagi para penganut faham Ahmadiyah. Kerusuhan terjadi pada empat kota di Jawa Barat. Dengan kejadian tersebut maka Indonesia akan digugat karena tidak memberikan kebebasan beribadah bagi warga negaranya (siaran pagi Radio Australia sekitar pertengahan Maret 2011)


Pada akhir bulan Maret 2011, bapak Nuim Hayat/Penyiar Radio Australia seksi Indonesia. Di salah satu kota di Amerika: “seorang pendeta Kristen mengadili Al Qur’an. Pengadilan dihadiri tidak lebih dari 30 orang/hanya 15 orang saja. Akhirnya Al Qur’an diputuskan bersalah karena mengajarkan kejahatan. Oleh sebab itu dijatuhi hukuman dibakar dan beberapa hari direndam dalam cairan bahan bakar.


Peristiwa tersebut mengingatkan saya pada cerita yang disampaikan oleh Bapak Subari, guru bahasa Indonesia di SMP Katolik Blora. Sewaktu saya menjadi murid tahun 1960/1961, menceritakan bahwa, “besok musuh Amerika bukan Uni Sovyet, melainkan RRT.” Sesuai dengan kalimat yang disampaikan oleh Hj. Irena Handono, bahwa Samuel Humptington meramalkan seusai perang dingin musuh Amerika bukannya Uni Sovyet, melainkan Confucius dan Islam. Confucius terbesar di RRC dan pemeluk Islam terbesar di dunia adalah Indonesia. Supaya Indonesia tidak tumbuh menjadi negara besar, maka persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia harus dipecah-pecah. Dengan demikian, kepentingan Amerika di Indonesia tidak terganggu. Pemecah belah pada bidang agama, sosial, politik, dan ekonomi.


Untuk selanjutnya mari kita kembali pada buku Manusia dengan Atoomnya, pada halaman 167. Saya akan menyusun potongan-potongan kalimat seperti:


 


Manusia jaman sekarang dilingkungi oleh mesin dan teknik serta hasil-hasilnya. Manusia dikuasai oleh mekanisasi dan teknokrasi. Banyak di antara umat manusia yang tidak dapat menyesuaikan diri di dalam lingkungan yang penuh dengan mesin dan alat teknik. Akibatnya ialah tidak sedikit yang menjadi sakit, hal ini dibuktikan oleh timbulnya penyakit-penyakit baru, yang tidak dapat disembuhkan dengan obat-obat apapun juga. Kesukaran lain yang tidak kurang hebatnya dan memusingkan tiap-tiap umat ialah, pertentangan yang hebat antara dua buah aliran raksasa, yang masing-masing mengingkari yang lain, di satu pihak kapitalisme dan di pihak lain komunisme.


 


Mari kita simak halaman 322, pada baris ke 8-5 dari bawah:


 


Apabila semua religi, tidak ada kecualinya, memelihara toleransi, di dalam arti yang seluas-luasnya, dan apabila diinsafi, bahwa semua religi mempunyai Yang Satu sebagai obyek persembahannya, maka lahirlah dunia baru. Dari kata ”toleransi” kita kaitkan dengan arti kata toleransi menurut Hj. Irena Handono yaitu tidak saling memasuki wilayah ”akidah masing-masing agama”. Kalau kaum Kristen memprotes peribadatan aliran Ahmadiyah ini berarti sudah tidak sesuai toleransi lagi.


 


Pendapat saya ini berdasarkan beberapa alasan:


 


  1. Di bawah Bendera Revolusi I (1963)


Pada halaman 345, pada baris ke 22-24, menyebutkan:


 


Saya tidak percaya bahwa Mirza Gulam Ahmad seorang nabi dan belum percaya pula bahwa ia seorang mujaddid. Tapi ada buku-buku keluaran Ahmadiyah yang saya dapat banyak faedah dari padanya.


 


Pada halaman 346, pada baris ke 20-26, menyebutkan:


 


Maka oleh karena itulah, walaupun ada beberapa pasal dari Ahmadiyah yang tidak saya setujui dan malahan saya tolak, misalnya mereka punya ”pengeramatan” kepada Mirza Gulam Ahmad, dan mereka punya kecintaan kepada imperialisme Inggris, toh saya merasa wajib berterima kasih atas faedah-faedah dan penerangan-penerangan yang telah saya dapatkan dari mereka punya tulisan yang rasional, modern, broad minded dan logis itu.


 


  1. Pada halaman 401, baris ke 20-34.


 


Bukan Qur’an-lah kitab hukumnya orang Islam tetapi apa yang ulama-ulama dari segala waktu adalah terikat pula kepada ucapan-ucapan ulama-ulama yang terdahulu dari mereka, masing-masing di dalam lingkungan mazhabnya sendiri-sendiri. Mereka hanya dapat memilih antara pendapat-pendapatnya otoritet-otoritet yang terdahulu dari mereka....


Maka syariat semuanya akhirnya tergantunglah kepada ijmak, firman yang asli Begitulah pendapatnya Profesor C. Snouck Hurgronje, yang tertulis di dalam ia punya Verspreide Geschriften jilid yang pertama. Dapatkah kita membantah keberatannya? Maka kalau seorang bukan Islam sebagai Profesor C. Snouck Hurgronje itu tahu akan hal itu, yakni tahu akan menyimpang ijmak dari rohnya Islam yang asli, alangkah aibnya pemuka-pemuka Islam Indonesia kalau tidak mengetahui pula!


 


  1. Beberapa ayat yang menyatakan bahwa Ahmadiyah tidak sesuai dengan ajaran Islam.
    1. QS. 15 (Al Hijr): 9, pada kalimat:


“Kami yang menurunkan Al Qur’an dan Kami pula yang memeliharanya.”


    1. QS. 5 (Al Maidah ): 3, pada kalimat:


“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu”


(Dengan demikian Tuhan tidak akan menurunkan agama lagi)


    1. QS. 33 (Al Ahzab): 33, pada kalimat:


“(Nabi Muhammad): Rasul Allah, Bapa seluruh umat, Penutup para nabi.”


    1. QS. 4 (An Nisa): 123, pada kalimat:


“Penilaian kebenaran agama bukanlah menurut angan-anganmu dan bukan pula menurut angan-angan kosong ahli Kitab.”


    1. QS. 40 (Al Mu’min): 56, pada kalimat:


“Sesungguhnya orang-orang yang membantah dalil-dalil Kami, tanpa alasan yang mereka peroleh itu, tidak lain hanya karena kesombongan mendapat atau mempertahankan kedudukan sebagai orang besar.”


 


Seandainya saya boleh menilai dua tokoh Belanda yakni Profesor C. Snouck Hurgronje dengan Dr. G. A. J. Hazeu, maka sesuai dengan QS. 40: 56 maka Profesor C. Snouck Hurgronje paling berhasil mendapatkan nama baik atau mendapatkan kedudukan sebagai orang besar dalam penjajahan. Hal ini dapat juga kita kaitkan pada QS. 27 (An Naml): 34 pada kalimat: ”dirusakkannya peradaban negeri itu.”


Sedangkan Dr. G. A. J. Hazeu yang berhasil “menemukan” asal-usul wayang purwa tidak pernah membuat bukunya tersebut, untung bapak Mangkudimedja diberi waktu oleh Allah SWT menerjemahkan ceramah Dr. G. A. J. Hazeu dalam bentuk buku pada tahun 1915.


Penjajahan dalam buku Pangreh Praja 1920-1942 Rosihan Anwar, pada halaman 8, baris ke 7-6 dari bawah berbunyi:


 


Kemungkinan untuk memperoleh ”sekutu Kristen” dalam melawan Islam. Sekutu mungkin hanya punya kebersamaan waktu awal bekerja tetapi tujuannya berbeda juga cara berbeda demi mendapatkan hasil kerja yang maksimal.


 


Pada masa Orde Lama, Bung Karno pernah menjuluki seorang ”Kamus Hidup” yang menyimpan sejarah dunia dan sejarah Indonesia yaitu bapak Dr. Roeslan Abdoelgani dengan nama panggilan Cak Roes, tokoh 3 jaman; penjajahan Belanda, Jepang, dan Indonesia merdeka. Pendapat Cak Roes tentang Babad Tanah Jawa (BTJ) tahun 1940-an diterbitkan oleh Sadhu Budhi Sala, bersifat prosa bukan syair. BTJ ini tidak ada yang mencantumkan penulisnya. Cerita dimulai dari Kraton Blambangan yang sejaman dengan Majapahit sampai Demak dan Pajang-Mataram. Isinya 80% tentang Mataram. Menceritakan keturunan raja-raja Jawa dari Bathara Wisnu sampai Bathara Brahma. Kemudian disusul Kerajaan Pajajaran, ada dua tokoh yang disebut. Siapakah Jaka Susuruh dan Siung Wanara. Seandainya karya Dr. G. A. J. Hazeu sudah diketahui oleh para sarjana lain, jalan cerita sejarah tidak seperti cerita di atas.


Nama Jaka Susuruh dapat kita baca buku Kawruh Asallipun Ringgit, pada halaman ke 63 baris ke 9, 10, 11, 12, 13, 14 dalam bahasa Jawa kurang lebihnya (tidak seluruh kata dalam baris):


 


”....yang menjadi dalang Prabu Surya Miseno sendiri. Pada saat tersebut bersamaan dengan kode angka/Surya Sangkala tahun Saka 1145. Setelah tenggelamnya negeri Jenggala, Prabu Suryamiluhur ke barat menaiki tahta menjadi raja di negeri Pajajaran dengan bergelar Prabu Mahesa Tandraman”


 


Perihal turunnya para dewa ke bumi/ngarca pada yaitu Bathara Iswara/Siwa, Bathara Brahma serta Wisnu bersama-sama mewantah jadi wayang. Pada halaman 78 pada baris 3-1 dari bawah. Catatan: bahwa Bathara Brahma dalam dunia wayang tidak ada, yang ada Bathara Brama, yang menguasai api.


Menurut Dr. G. A. J. Hazeu pertunjukan wayang sudah ada pertama-tama kurang lebih pada 400 tahun sebelum Masehi, yaitu pada masa kepercayaan asli Jawa masih dilaksanakan secara utuh dan masih murni (tercantum pada halaman 162, baris ke 7, 8, 9, 10)
            Dalam dunia pewayangan kita mengenal negara Amarta adalah negara keluarga Pandawa. Sedangkan negara kita Indonesia punya pandangan hidup Pancasila. Kalau tidak salah mengingat, pada tanggal 17 September 2011. Akhir pekan Stasiun TVRI Nasional membawakan acara Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Pada acara tersebut menampilkan Ki Dalang Manteb Sudarsono dari sekian banyak tokoh yang ditampilkan. Menurut pendapat saya, bahwa pada era sekarang empat pilar terlupakan. Hal ini dipandang dari kejadian unjuk rasa antara anggota masyarakat terhadap pemerintah. Unjuk rasa ini membuktikan bahwa rasa cinta kasih antara pemimpin dan yang dipimpin telah memudar.


Demikian inti acara yang dapat saya tangkap. Untuk selanjutnya saya sajikan kutipan dari majalah Penjebar Semangat no 38 tanggal 20 September 2003 dengan judul Meruhi Pemakamane Bung Karno, Pancasila versi Bung Karno lan versi Pak Harto, Ature Syamsul Alam, halaman 47 pada bab:


“Pancasila versi Bung Karno pada Doa dan Amanat tanggal 17 Agustus 1965. Presiden Republik Indonesia Doa dan Amanat PYM Presiden/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS merestui terbitnya Terjemahan Kitab Suci Al-Qur’an”


   Bismillahirrahmanirrahim.


   Dengan mengucap syukur alhamdulillah ke Hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, saya sambut dengan hati yang amat gembira terbitnya terjemahan Kitab Suci Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia. Mengingat bahwa usaha ini termasuk salah satu ketetapan MPRS yang amat penting, maka kegembiraan hati saya menjadi bertambah-tambah, karena sebagai Mandataris MPRS, saya merasa mendapat bantuan yang tak ternilai dari seluruh lapisan masyarakat, sehingga satu demi satu proyek-proyek ketetapan MPRS telah menjadi kenyataan.


   Di dalam suasana semakin meningkatnya taraf Revolusi dan Nation & Character-Building kita yang kian terkonsolidasi, maka terbitnya terjemahan Kitab Suci Al-Qur’an merupakan sumbangan amat besar bagi seluruh lapisan rakyat kita, khususnya bagi kalangan Umat Islam golongan awamnya, karena dengan kitab ini kita semua memperoleh kesempatan lebih besar untuk lebih memahami isi dan makna Al-Qur’an, bukan saja, bahkan untuk lebih meresapi hingga masuk ke tulang-tulang sumsum, untuk selanjutnya dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, karena telah menjadi keyakinan saya bahkan keyakinan kita semua, bahwa hanya jikalau Umat Islam setia menjalankan isi seluruhnya dari Al-Qur’an, pasti mereka akan mencapai puncak-puncak kejayaan lahir-batin, akan tetapi sebaliknya, manakala mereka menyimpang dan meninggalkan isi Al-Qur’an, pastilah hanya kehinaan dan malapetaka yang mereka derita, baik dunia apalagi di akhirat kelak. Na’udzubillahi minzalik!


   Saya tidak pernah bosan-bosan untuk selalu menganjur-anjurkan, hayo, gali, dan sebar-sebarkan terus Api Islam! Justru Al-Qur’an adalah satu-satunya sumber paling hebat dan dahsyat daripada Api-Islam.


   Kita semua yang sedang berjuang mati-matian untuk menjadikan Indonesia mercusuar bangsa-bangsa di dunia, Insya Allah pastilah akan mencapai cita-cita ini berkat bimbingannya Cahaya Al-Qur’an Karim, pedoman, dan imam kita yang memimpin peri kehidupan kita.


   Cintailah Al-Qur’an dan setialah kepada sumber jiwa kita ini! Marilah kita pelajari Al-Qur’an lebih mendalam lagi, pelajari dan pahami, lalu amalkan dan ratakan seluas-luasnya agar menjadilah ia mercusuarnya jiwa dan kalbu kita, maka kita akan dapat melaksanakan arti yang sebenarnya daripada kegandrungan saya bahkan kegandrungan semua bangsaku, untuk siang dan malam hanyalah ingin mengabdi pada cita-cita nusa dan bangsa, dan mengabdi kepada cita-cita umat manusia seluruhnya!


   Dengungkan kemana-mana firman-firman Al-Qur’an dengan qiraat yang indah, dengan irama yang merdu dan syahdu, dan gegap gempitakan semangat serta dinamikanya, lebih-lebih kobarkan terus nyala apinya, insya Allah satu saat pasti datang dimana Umat Islam akan benar-benar bangkit kembali dan tegak dengan amat megahnya menjadi mercusuarnya umat manusia, disebabkan lantaran mereka setia kepada sumbernya, yaitu Al-Qur’an sebagai pedoman yang wajib dipegang teguh dalam keadaan yang bagaimanapun!


   Kepada Departemen Agama dan sekalian mereka yang membantu terbitnya terjemahan Al-Qur’an ini patut diberikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Allah Subhanahu Wa Ta’ala pasti akan mencatat setiap hamba-Nya sesuai dengan amalnya.


   Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala kita berbakti dan karenanya mentaati perintah-Nya maka kita berjuang dan terus berjuang sampai ke akhir zaman. Insya Allah.


 


Jakarta, 17 Agustus 1965


Presiden/Panglima Tertinggi/


Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS


 


Soekarno


 


 


Tahukah anda bahwa dalam The History of Java, pada halaman 354 baris ke 15 dari bawah menyebutkan:


 


Agama Islam yang berkembang di Jawa terlihat hanya menekankan penampakan dan pelaksanaan, tetapi hanya sedikit yang berakar dalam hati orang-orang Jawa. Beberapa orang di antara mereka sangat antusias dan semua mendukung doktrin tersebut


 


Dalam catatan saya, bahwa jumlah kata Al-Qur’an di Al-Qur’an mencapai 244 terdapat dalam 59 surat. Beberapa ayat yang sangat mengesankan yaitu:


 


  1. QS. 15 (Al Hijr)


“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan Kami pulalah yang memelihara-Nya”


  1. QS. 14 (Ibrahim): 52 pada kalimat:
    “Demikian pula hendaknya para cendikiawan dapat mengambil pelajaran darinya.”
  2. QS. 41 (Fush Shilat): 40 pada kalimat:
    “Sesungguhnya Al-Qur’an adalah kitab yang mulia.”
  3. QS. 56 (Al Waaqiah) 77:
    “Sesungguhnya Al-Qur’an adalah kitab bacaan yang amat mulia.”
  4. QS. 54 (Al Qamar) 17, 22, 32, 40 pada kalimat:
    “Namun adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”


 


Hanya sekian dan demikian abstraksi yang dapat saya sajikan. Bila banyak kesalahan yang terdapat di dalamnya ini berarti murni dari kebodohan saya sendiri. Bila benar tidak lain karena mendapat petunjuk dari Yang Maha Hidup. Besar harapan saya sajian sekecil apapun diterimaNya sebagai bentuk peduli ikut “membantu menegakkan agama Allah” seperti dalam QS. 57(Al Hadid) 25.


Amin

Soetarmin Poerwo S. Dono


 

"KILAS SEKEJAP TENTANG SEJARAH ISLAM" karya SOETARMIN POERWO S. DONO
Penerbit: Pataba Press
Penyunting: SOESILO TOER
Cetakan pertama: April 2015
Tebal buku: xl + 226 halaman, 14 x 21 cm
ISBN: 978-602-71978-2-4
Harga: Rp 70.000,00 (tak termasuk ongkos kirim)




Pemesanan:
* Purwokerto
dan sekitarnya: Yuli Rm (081568241918)


* Cirebon dan sekitarnya: Hermawan Widodo (081914020214).


* Semarang dan sekitarnya: Kang Putu (087731631118).


* Jogja dan sekitarnya: Marheriyanto, Fakultas Teknologi Pertanian UGM Jogja (081328274794) / Senja Mulyana (085721364525/082138878011).


* Mojokerto dan sekitarnya: Rockhand (089619090001)


* Karawang dan sekitarnya: Khamid Istakhori (085695622555)


* Malaysia: Zaidi Musa, Kedai Hitam Putih (+60123840415)


* Jakarta dan sekitarnya: Yohana Sudarsono: (085693269444/089677578419) / Koesalah Soebagyo Toer Jl. Turi III No 27 RT 05/10 Kemiri Muka, Beji, Depok 16423 (087785067160)


#Pemesanan dari berbagai kota lain di Indonesia bisa ke Benee Santoso
Jalan Sumbawa Nomor 40 Kelurahan Jetis, Kota Blora, Jawa Tengah
Telepon +6287742070671/+6285711631124 BBM: 537CB695 WA: 089
653169450 Wechat/Line : ben_kim13


Tidak ada komentar:

Posting Komentar